SUKA DUKA BMU : Sebuah Kisah Nyata

Pernah suatu ketika ,tim kita Bmu Peduli Ummat, melaksanakan pembangunan rumah layak huni dipedalaman suatu desa. Pilihan jatuh kepada seorang kaum dhuafa lagi berusia renta yang hidup bersama dengan seorang cucu.

Keseharian nenek ini ,hanya mencari makan dari belas kasih orang bahkan diketika hujan turun beliau harus berteduh tidur di emperan rumah orang lain. Karena rumah yang ia huni dimasuki oleh air hujan,membasahi semua isi rumahnya.

Pada saat rumah beliau dibangun ,banjak orang mengupat, menjalahi tim BMU peduli. Mereka berkata"untuk apa dibangun kan rumah bagi seorang njang tak taat beribadah,bahkan beliau puasa pun tak pernah dibulan Ramadhan. Beliau bukan orang taat,semua masjarakat tau siapa beliau" Kami semua warga disini tak suka melihat sikap nya'.

Namun Tim BMU tetap melanjutkan pembangunan, meskipun yang bergumam sinis itu termasuk perangkat desa setempat.

Tahukah Saudara!

Setelah rumah layak huni terbangun untuk nya. Kini nenek ini telah menjadi wanita salehah,bahkan beliau kini telah terdaftar sebagai anggota majelis taklim. Kini beliau sangat tekun beribadah mengalahkan orang lain . Hidup nya pun kini begitu teratur dan disiplin.

Inilah suatu kisah tentang apa yang telah kita coba bangun. Dahulu ia malas beribadah karena hidupnya tak pernah tenang, terlalu berat dalam memikirkan beban.bahkan malam pun ia tak bisa tidur dengan nyenyak . Mungkin itulah salah satu penyebab ia lupa pada sang khalik sehingga hidup dalam keterputusasaan.

Namun kini beliau malah menjadi kecintaan masjarakat setempat,setelah melihat perubahan drastis kehidupan nya kini bahkan BMU peduli kini menyiapkan ustad khusus untuk beliau belajar untuk memfasihkan doa shalatnya.

Semoga Allah memudahkan rezeki hamba-hamba yang telah membantu nenek tersebut. Aamiin ya rabbal a'lamiin.